Produk Asal China Bakal Rusak Harga Pasar Mobil Bekas

News picture Produk Asal China Bakal Rusak Harga Pasar Mobil Bekas
date_range 2018-04-13
schedule 19:01:06
Produk Asal China Bakal Rusak Harga Pasar Mobil Bekas

JBA - Dengan luas wilayah yang cukup luas dan terbesar ke-15 di dunia serta ditunjang dengan pertumbuhan penduduk terbesar nomor 4 di dunia, membuat Indonesia banyak dilirik oleh berbagai pabrikan mobil dunia. Karena itulah, setiap tahunnya banyak para pelaku industri otomotif baru yang mulai bermunculan di pasar otomotif Indonesia. Setelah Wuling, kini pasar otomotif tanah air diramaikan dengan hadirnya salah satu produsen mobil asal China lainnya, yaitu Donfeng Sokon atau disingkat DFSK.

Perusahaan otomotif asal China tersebut kabarnya akan meluncurkan produk pertama yang merupakan produk unggulan mereka yang diberi nama Glory 580. Mobil ini merupakan kendaraan berjenis sport utility vehicle (SUV), dan akan melengkapi peta persaingan pasar SUV tanah air.

SUV buatan DFSK tersebut kabarnya dirakit secara local di pabriknya PT Sokonindo Automobile yang berada di Cikande, Serang, Banten. Kabarnya, kendaraan SUV miliknya tersebut akan dibanderol dengan harga yang cukup murah, yaitu sekitar Rp240 juta hingga Rp300 jutaan.

Dengan harganya yang cukup murah tersebut, beberapa pihak justru menilai bahwa Sokon nantinya akan memukul pasar penjualan mobil bekas. Hal ini jika melihat dari sudut pandang harga yang ditawarkan serupa dengan kendaraan dengan status bekas.

Bahkan Presiden Direktur Mobil88, Halomoan Fischer Lumbantoruan mengatakan jika harga yang ditawarkan oleh para pabrikan mobil asal China tersebut sangat berpotensi merusak pasar mobil bekas yang ada saat ini.

“Mungkin sebenarnya mereka mau masuk di pasar menengah ke bawah ya, jadi kemungkinan di pasar bersegmen mobil itulah akan terganggu,” ucapnya, seperti dilansir laman Viva News.

Meskipun begitu, Fischer juga memberikan rasa optimisme dengan mengatakan bahwa peminat mobil bekas bakal terus ada. Apalagi hingga saat ini, masyarakat Indonesia masih mempunyai stigma negatif terhadap produk yang berasal dari China.

“Tentunya produk China berbeda dengan Jepang, karena memang para konsumen Indonesia perlu diedukasi lagi mengenai merek yang berasal dari China. Sebab menurut saya sebagai pemain otomotif, harus wait and see dulu untuk produk asal China,” terangnya.

Namun, terlepas dari semua itu, Fischer juga menjelaskan bahwa hadirnya mobil asal China tentu akan memberikan banyak pilihan alternatif untuk para konsumen Tanah Air.

“Jadi customer dengan adanya produk China punya banyak pilihan, jadi lebih lama untuk memutuskannya. Ada yang harganya segini dan harga barunya juga harganya segini. Hanya saja tadi ya balik lagi, kalau merek China harus dilakukan edukasi lagi dan pastinya beda sama merek Jepang,” jelasnya lagi.

News author picture

-

-

Selamat Datang di website JBA Indonesia Perkenalkan diri Anda sebelum memulai chat.
Whatsapp