Temukan Kendaraan
Impian di JBA Indonesia
Setiap pengemudi pasti akrab dengan pemandangan di panel dashboard mobil: sekumpulan lampu kecil yang menyala sesaat ketika kunci kontak diputar ke posisi "On" dan kemudian padam ketika mesin sudah hidup. Lampu-lampu ini dikenal sebagai lampu indikator mobil. Bagi sebagian orang, lampu-lampu ini hanyalah hiasan, namun bagi pengemudi yang bijak, lampu indikator adalah alat komunikasi vital dari kendaraan mereka.
Lampu indikator bukan sekadar notifikasi, melainkan peringatan dini yang dapat menyelamatkan Anda dari kerusakan besar, kecelakaan, atau sekadar membuat Anda terdampar di tengah jalan. Mengabaikan satu lampu indikator saja dapat berujung pada biaya perbaikan yang sangat mahal atau bahkan mengancam keselamatan.
Oleh karena itu, memahami arti lampu indikator mobil adalah bagian fundamental dari kepemilikan dan perawatan kendaraan. Artikel ini akan memandu Anda secara lengkap mengenai fungsi, warna, dan simbol-simbol utama dari lampu indikator mobil yang perlu Anda ketahui.
Baca juga: Tune Up Motor: Pengertian, Manfaat, dan Biayanya
Lampu indikator pada mobil memiliki peran krusial dalam menjaga kinerja dan keselamatan berkendara. Berbagai sensor yang tersebar di seluruh bagian mobil akan mengirimkan data ke Unit Kontrol Elektronik (ECU).
Jika sensor mendeteksi adanya kondisi yang tidak normal atau di luar batas yang ditetapkan, ECU akan memicu lampu indikator yang relevan untuk menyala di panel instrumen.
Secara umum, fungsi utama lampu indikator ini dapat dikelompokkan menjadi beberapa poin penting yang bertindak sebagai jembatan antara sistem mobil dengan pengemudi. Lampu ini memberi tahu Anda tentang status operasional, masalah yang perlu segera diatasi, hingga fitur-fitur yang sedang diaktifkan.
Lampu indikator, seperti Check Engine atau tekanan oli, akan menyala ketika mendeteksi adanya malfungsi atau kondisi abnormal pada mesin, transmisi, atau sistem lainnya. Ini memungkinkan Anda untuk mengambil tindakan korektif segera sebelum masalah kecil berkembang menjadi kerusakan serius yang memerlukan perbaikan besar.
Indikator tertentu, seperti lampu jarak jauh (High Beam) atau lampu sein, berfungsi sebagai konfirmasi bahwa fitur tertentu sedang aktif atau digunakan. Ini membantu pengemudi untuk mengontrol penggunaan fitur kendaraan dengan tepat dan mematuhi peraturan lalu lintas.
Lampu indikator juga berperan sebagai pengingat penting terkait aspek keselamatan, misalnya indikator sabuk pengaman atau rem parkir. Ini membantu memastikan bahwa semua prosedur keselamatan dasar telah dipenuhi sebelum mobil dijalankan.
Selain simbolnya, warna lampu indikator merupakan petunjuk pertama yang memberikan gambaran tentang tingkat urgensi masalah. Anda tidak perlu panik ketika melihat lampu menyala, tetapi Anda harus tahu seberapa cepat Anda harus bertindak berdasarkan warnanya. Ada tiga kategori warna utama yang harus dipahami oleh setiap pengemudi.
Warna merah adalah sinyal paling darurat dan serius. Lampu indikator yang menyala merah menunjukkan adanya masalah kritis atau bahaya serius yang memerlukan perhatian dan tindakan segera.
Jika Anda melihat lampu indikator berwarna merah menyala saat mengemudi, Anda harus segera menghentikan kendaraan dengan aman di pinggir jalan dan mematikan mesin. Contoh indikator merah adalah tekanan oli mesin, temperatur mesin (overheat), atau rem parkir/masalah sistem rem. Mengabaikan lampu merah dapat menyebabkan kerusakan permanen pada mesin atau membahayakan keselamatan Anda.
Warna kuning atau oranye mengindikasikan adanya peringatan atau kondisi yang tidak normal yang perlu diperiksa, tetapi umumnya tidak bersifat mendesak atau berbahaya seperti warna merah.
Lampu ini sering disebut sebagai peringatan "hati-hati". Misalnya, lampu Check Engine (biasanya oranye/kuning) menunjukkan adanya masalah pada sistem emisi atau mesin yang perlu diperiksa oleh teknisi sesegera mungkin. Lampu ini menandakan bahwa Anda masih bisa mengemudi untuk mencari bengkel, tetapi disarankan untuk tidak menunda terlalu lama. Ini juga bisa menjadi peringatan untuk sistem yang aus, seperti kampas rem yang menipis.
Warna hijau adalah indikasi yang paling aman. Lampu indikator berwarna hijau menunjukkan bahwa suatu sistem sedang aktif atau berfungsi dengan normal.
Indikator hijau tidak menunjukkan adanya masalah. Sebaliknya, lampu ini memberi tahu Anda bahwa fitur tertentu seperti lampu utama menyala, lampu sein sedang berkedip, atau fitur Cruise Control sedang diaktifkan. Pada beberapa mobil, indikator temperatur mesin berwarna biru atau hijau saat mesin dingin atau baru dihidupkan.
Mengenal warna hanyalah langkah awal. Kunci utama untuk mendiagnosis masalah adalah dengan mengenali simbol spesifik yang muncul di panel instrumen. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai 10 simbol lampu indikator yang paling umum dan krusial.

Sumber: otospector.co.id
Lampu indikator ini, sering disebut Malfunction Indicator Lamp (MIL), biasanya berbentuk siluet mesin dan berwarna kuning/oranye. Ini adalah salah satu lampu indikator yang paling sering menimbulkan kekhawatiran.
Lampu Check Engine akan menyala ketika ECU mendeteksi adanya masalah pada mesin atau komponen-komponen yang memengaruhi kinerja dan emisi gas buang mobil. Masalahnya bisa beragam, mulai dari yang sederhana seperti penutup bahan bakar yang kurang rapat, hingga yang kompleks seperti kerusakan pada sensor oksigen, katalisator, atau sistem pengapian. Ketika lampu ini menyala, mobil mungkin masih bisa berjalan, tetapi kinerja mesin bisa menurun (mode limp-home) atau konsumsi bahan bakar menjadi tidak efisien.
Jika lampu ini menyala, sangat disarankan untuk segera membawa mobil ke bengkel untuk dilakukan pemindaian kode kesalahan menggunakan alat scanner. Kode ini akan memberi tahu teknisi secara spesifik di mana letak masalahnya. Mengabaikan lampu Check Engine dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang pada sistem mesin yang bisa dihindari.

Sumber: otospector.co.id
Indikator ini berbentuk seperti teko minyak atau kaleng oli dengan tetesan di ujungnya dan menyala berwarna merah. Simbol ini adalah salah satu yang paling kritis dan tidak boleh diabaikan.
Lampu tekanan oli menyala ketika tekanan oli mesin di dalam sistem pelumasan berada di bawah batas minimum yang aman. Tekanan oli yang rendah bisa disebabkan oleh beberapa faktor, yang paling umum adalah volume oli yang sangat kurang karena kebocoran atau jarang diganti, atau kerusakan pada pompa oli. Oli mesin berfungsi untuk melumasi bagian-bagian mesin yang bergerak agar tidak terjadi gesekan berlebihan.
Jika lampu ini menyala saat Anda sedang mengemudi, segera menepi dan matikan mesin. Jangan pernah menjalankan mobil dengan lampu tekanan oli menyala, karena mesin akan mengalami gesekan hebat (metal-to-metal contact) yang dalam hitungan menit dapat menyebabkan kerusakan mesin total (misalnya piston macet atau bearing rusak) yang biayanya sangat mahal. Setelah dimatikan, periksa level oli dan jika perlu, tambahkan oli. Jika level oli normal dan lampu masih menyala, mobil harus diderek ke bengkel.

Sumber: otospector.co.id
Indikator ini umumnya berbentuk termometer yang terendam air dan berwarna merah atau biru. Jika menyala merah, ini berarti peringatan yang sangat serius.
Lampu merah pada indikator temperatur menunjukkan bahwa suhu mesin terlalu tinggi (overheat). Kondisi ini bisa disebabkan oleh kurangnya cairan pendingin (radiator coolant), kerusakan pada kipas radiator, thermostat yang macet, atau kebocoran pada sistem pendingin. Mesin yang overheat dapat menyebabkan kerusakan fatal pada komponen mesin seperti cylinder head yang melengkung atau gasket kepala silinder yang bocor.
Ketika lampu merah ini menyala, segera hentikan mobil di tempat yang aman dan matikan AC. Jangan langsung mematikan mesin jika Anda bisa, biarkan dalam posisi idle (diam) selama beberapa saat untuk membantu proses pendinginan, atau matikan mesin dan tunggu setidaknya 30 menit agar suhu turun sebelum membuka tutup radiator. Jangan pernah mencoba membuka tutup radiator saat mesin panas karena uap dan cairan panas dapat menyembur keluar dan melukai Anda.

Sumber: otospector.co.id
Simbol ini biasanya berbentuk lingkaran dengan huruf "P" di tengah atau tanda seru (!) di tengah (sering kali bersamaan dengan indikator rem lain) dan berwarna merah.
Lampu ini memiliki dua arti utama. Arti pertama dan paling umum adalah sebagai indikator bahwa rem parkir (rem tangan) sedang dalam posisi aktif (tertarik). Lampu akan padam ketika rem parkir dilepaskan sepenuhnya. Arti kedua yang lebih serius adalah jika lampu ini tetap menyala meskipun rem parkir sudah dilepaskan. Ini dapat menandakan adanya masalah pada sistem pengereman secara umum, seringkali berhubungan dengan rendahnya volume minyak rem di reservoir.
Jika lampu ini menyala saat mobil berjalan padahal rem parkir sudah dilepas, Anda harus waspada. Rendahnya minyak rem bisa mengindikasikan kebocoran pada sistem hidrolik rem atau kampas rem yang sudah sangat tipis. Segera periksa level minyak rem dan pastikan tidak ada kebocoran. Jangan lanjutkan perjalanan jika Anda ragu dengan kinerja sistem rem mobil Anda.

Sumber: otospector.co.id
Indikator ini berbentuk siluet baterai dengan simbol positif (+) dan negatif (-) dan menyala berwarna merah.
Lampu ini menyala untuk menunjukkan bahwa sistem pengisian daya listrik mobil sedang bermasalah. Masalah ini bisa terjadi pada alternator (yang seharusnya mengisi daya aki saat mesin hidup), kabel penghubung yang longgar, atau bahkan aki itu sendiri yang sudah soak. Ketika lampu ini menyala, itu berarti sistem kelistrikan mobil (termasuk pengapian dan instrumen) hanya mengandalkan daya yang tersimpan di aki.
Jika indikator ini menyala, daya aki akan perlahan habis. Matikan semua fitur listrik yang tidak perlu (AC, radio, lampu yang tidak penting) untuk menghemat daya. Segera bawa mobil ke bengkel terdekat, karena begitu daya aki habis, mobil akan mogok dan tidak bisa dihidupkan lagi.

Sumber: otospector.co.id
Indikator ini sering kali sama dengan simbol rem parkir, yaitu tanda seru (!) di dalam lingkaran yang menyala merah. Di beberapa mobil, mungkin ada indikator terpisah atau hanya mengandalkan simbol seru tersebut.
Fungsi spesifik dari simbol ini (ketika rem parkir tidak aktif) adalah untuk memperingatkan pengemudi bahwa level minyak rem berada di bawah batas minimum yang aman di dalam reservoir. Minyak rem adalah cairan hidrolik yang vital untuk kerja sistem pengereman. Jika minyak rem berkurang, ini biasanya disebabkan oleh ausnya kampas rem yang membuat piston rem lebih maju, atau yang lebih berbahaya, adanya kebocoran pada saluran, selang, atau kaliper rem.
Karena sistem rem adalah fitur keselamatan paling penting, jika lampu ini menyala, segera periksa level minyak rem. Jangan pernah menambahkan minyak rem hanya untuk mematikan lampu tanpa mengetahui penyebabnya. Jika lampu menyala akibat kampas rem tipis, itu normal; namun, jika lampu menyala karena kebocoran, sistem rem bisa gagal berfungsi sewaktu-waktu. Selalu periksa sistem pengereman secara menyeluruh di bengkel saat lampu indikator rem menyala, selain karena rem parkir yang aktif.

Sumber: otospector.co.id
Indikator ini biasanya menampilkan huruf "ABS" di dalam lingkaran atau kadang-kadang tanpa lingkaran, dan menyala berwarna kuning/oranye.
Sistem ABS berfungsi mencegah roda terkunci saat pengereman mendadak, memungkinkan pengemudi tetap dapat mengendalikan kemudi dan menghindari selip. Ketika indikator ABS menyala, itu menandakan adanya gangguan atau malfungsi pada sistem ABS. Ini bisa disebabkan oleh sensor kecepatan roda yang kotor atau rusak, kegagalan pada modulator ABS, atau masalah kelistrikan lainnya.
Penting untuk dipahami bahwa ketika lampu ABS menyala, sistem rem konvensional (non-ABS) masih berfungsi. Artinya, Anda masih bisa mengerem, namun fitur anti-kunci rodanya tidak aktif. Saat mengerem mendadak, roda berpotensi terkunci dan menyebabkan mobil selip. Meskipun tidak bersifat darurat seperti lampu merah, Anda harus segera memeriksakannya, terutama jika Anda sering berkendara dalam kecepatan tinggi atau kondisi jalan licin, karena fitur keselamatan ini sedang nonaktif.

Sumber: otospector.co.id
Indikator ini bervariasi tergantung merek mobil, tetapi umumnya berbentuk roda gigi dengan tanda seru di dalamnya atau tulisan "A/T" atau "Trans Temp", dan sering menyala kuning/oranye atau merah.
Pada mobil transmisi otomatis, lampu ini memberi tahu pengemudi bahwa ada masalah pada sistem transmisi. Ini bisa berupa suhu oli transmisi yang terlalu panas (overheating), tekanan fluida transmisi yang rendah, atau masalah pada sensor dan solenoid di dalam girboks. Panas berlebihan adalah penyebab umum yang dapat merusak komponen internal transmisi secara permanen.
Jika lampu ini menyala merah (biasanya indikasi overheat), segera hentikan mobil dan biarkan transmisi dingin. Jika lampu menyala kuning/oranye, Anda mungkin masih bisa mengemudi, tetapi segera periksakan ke bengkel spesialis transmisi. Masalah pada transmisi otomatis, jika dibiarkan, dapat menyebabkan perbaikan yang sangat mahal, jauh lebih besar daripada biaya pemeriksaan dan perbaikan dini.

Sumber: otospector.co.id
Lampu indikator ini umumnya berbentuk gambar setir kemudi dengan tanda seru di sampingnya dan menyala kuning atau merah (tergantung tingkat keparahan). EPS adalah sistem kemudi modern yang menggunakan motor listrik, bukan hidrolik.
Indikator EPS menyala ketika ada malfungsi pada sistem Electric Power Steering. Masalah ini bisa disebabkan oleh motor assist yang rusak, sensor yang gagal, atau masalah kelistrikan pada modul kontrol EPS. Jika lampu menyala, Anda mungkin akan merasakan setir menjadi sangat berat dan sulit diputar, karena bantuan tenaga listrik telah hilang.
Jika lampu ini menyala, meskipun Anda masih bisa mengendalikan mobil, tenaga yang dibutuhkan untuk memutar setir akan jauh lebih besar, terutama pada kecepatan rendah atau saat parkir. Segera cari tempat aman dan matikan mobil, lalu hidupkan kembali. Jika lampu masih menyala, bawa mobil ke bengkel secepatnya untuk menghindari kesulitan atau bahkan kehilangan kendali kemudi dalam situasi mendadak.

Sumber: otospector.co.id
Indikator ini berbentuk gambar orang duduk mengenakan sabuk pengaman dan biasanya menyala merah atau kadang-kadang kuning/oranye disertai bunyi peringatan (bunyi "ting" atau buzzer).
Fungsi dari lampu ini sangat jelas: ia mengingatkan pengemudi dan/atau penumpang depan (tergantung sensor pada kursi) bahwa sabuk pengaman belum terpasang. Lampu ini adalah bagian dari sistem keselamatan pasif mobil dan dirancang untuk memastikan semua penghuni terlindungi. Pada mobil modern, lampu ini sering kali menyala dan berbunyi selama mobil bergerak dan baru akan mati setelah sabuk pengaman terkunci dengan benar.
Lampu ini tidak menunjukkan adanya kerusakan teknis pada mobil, melainkan masalah keselamatan operasional. Penting untuk selalu memasang sabuk pengaman sebelum mengemudi. Jika lampu tetap menyala padahal sabuk sudah terpasang, ini mungkin mengindikasikan masalah pada sensor buckle atau modul kendali sabuk pengaman, yang perlu diperbaiki untuk memastikan sistem bekerja dengan baik saat terjadi kecelakaan.
Baca juga: Apa Itu Mobil LCGC? Pengertian, Kelebihan, dan Kekurangannya
Memahami arti lampu indikator pada mobil adalah tanggung jawab dasar setiap pengemudi. Lampu-lampu ini adalah mata dan telinga mobil Anda, memberikan peringatan vital yang dapat mencegah kerusakan besar dan, yang terpenting, menjaga keselamatan Anda di jalan.
Mengingat pentingnya riwayat perbaikan terkait indikator-indikator krusial saat mencari mobil bekas dalam kondisi prima, Anda memerlukan platform yang menyajikan pilihan unit beragam dan proses yang transparan.
Anda dapat mempertimbangkan lelang mobil di JBA Indonesia untuk mendapatkan mobil dengan harga yang bersaing. JBA menawarkan proses pembelian yang aman dan transparan, didukung oleh inspeksi ketat pada unit yang dilelang. Hal ini membantu Anda membuat keputusan yang terinformasi dan tenang dalam memilih kendaraan.
Untuk informasi lebih lanjut seputar lelang mobil di JBA Indonesia, hubungi kami melalui WhatsApp di 0817-0993-078 dan ikuti kanal media sosial JBA Indonesia untuk mendapatkan informasi terbaru.
Dalam beberapa tahun...
Mazda, sebagai salah satu...
Mitsubishi dikenal sebagai...