4 Fungsi Sekring Motor beserta Penyebab Mengapa Sering Putus, Sudah Tahu?

Sekring motor adalah salah satu komponen vital dalam sistem kelistrikan motor yang berfungsi melindungi rangkaian listrik dari potensi kerusakan karena arus listrik berlebih. Sekring ini bekerja dengan cara memutus aliran listrik jika terjadi kelebihan arus, sehingga mencegah terjadinya korsleting atau kebakaran yang bisa merusak komponen kelistrikan motor.

Meskipun terlihat kecil dan sederhana, peran sekring pada sepeda motor sangat penting dalam menjaga keamanan dan kinerja kendaraan secara keseluruhan. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut mengenai jenis-jenis sekring motor, cara kerjanya, serta pentingnya menjaga kondisi sekring agar tetap optimal.

Baca Juga: Penyebab Tenaga Motor seperti Tertahan

Jenis-Jenis Sekring Motor

Terdapat beberapa jenis sekring pada sepeda motor yang umum digunakan, yakni:

1. Sekring Tancap (Blade Fuse) 

Sekring tancap adalah jenis sekring yang paling umum digunakan pada sepeda motor modern. Bentuknya pipih dengan dua kaki logam yang ditancapkan pada soket. Sekring tancap mudah dipasang dan diganti, serta banyak tersedia dalam berbagai nilai arus listrik.

2. Sekring Tabung (Tube Fuse)

Biasanya digunakan pada sepeda motor yang lebih tua atau pada sistem kelistrikan tertentu. Sekring tabung ini memiliki bentuk silinder dan di dalamnya terdapat kawat tipis yang akan putus jika terjadi arus listrik berlebih.

4 Fungsi Sekring Motor

Sekring motor adalah salah satu komponen vital dalam sistem listrik kendaraan bermotor, berikut ini merupakan beberapa fungsinya:

1. Pelindung Terhadap Lonjakan Arus

Sekring motor berperan sebagai garda terdepan dalam sistem listrik kendaraan, bertugas untuk mendeteksi dan merespons lonjakan arus listrik yang berlebihan. Ketika terjadi gangguan seperti korsleting atau hubungan pendek, arus listrik bisa melonjak secara tiba-tiba, membahayakan komponen-komponen elektrikal di dalam kendaraan. 

Sekring motor mendeteksi lonjakan ini dan segera memutus aliran listrik, melindungi sistem secara menyeluruh dari kerusakan yang bisa terjadi akibat arus yang tidak terkendali.

2. Mencegah Kerusakan pada Komponen Listrik

Salah satu dampak paling berbahaya dari lonjakan arus adalah potensi kerusakan pada komponen-komponen kelistrikan kendaraan. Kabel-kabel listrik, saklar, dan perangkat elektronik lainnya bisa rusak secara permanen jika terkena arus listrik yang berlebihan.

Karena, dengan memutus aliran listrik saat terjadi gangguan, sekring motor secara efektif berfungsi sebagai penghalang untuk melindungi komponen-komponen ini dari kerusakan yang dapat menyebabkan kerusakan sistem yang serius.

3. Pencegahan Terhadap Kebakaran

Selain merusak komponen listrik, lonjakan arus yang tidak terkendali juga meningkatkan risiko terjadinya kebakaran di dalam kendaraan. Bahaya ini sangat nyata dan serius, karena kebakaran dapat menyebabkan kerusakan yang parah bahkan berujung pada kehilangan kendaraan secara keseluruhan. 

Sekring motor, dengan fungsi utamanya untuk memutus aliran listrik secara cepat saat terjadi gangguan, berperan penting dalam mencegah terjadinya kebakaran dan menjaga keselamatan pengendara serta kendaraan.

Baca Juga: Penyebab Mesin Motor Cepat Panas

4. Perlindungan Keselamatan

Tak dapat dimungkiri bahwa fungsi sekring motor juga berkaitan erat dengan keselamatan pengguna jalan Untuk memastikan bahwa sistem listrik kendaraan beroperasi secara aman dan terkendali, sekring motor membantu mengurangi risiko kecelakaan yang disebabkan oleh gangguan listrik. 

Selain itu, sekring motor bukan hanya melindungi kendaraan dari kerusakan, tetapi juga melindungi nyawa pengemudi dan penumpang dengan menjaga stabilitas sistem listrik dan menghindari potensi kecelakaan yang disebabkan oleh kegagalan kelistrikan kendaraan.

5 Penyebab Sekring Motor yang Sering Putus

Ada beberapa penyebab umum mengapa sekring motor sering putus. Berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Lonjakan Arus Listrik

Lonjakan arus listrik terjadi saat terjadi peningkatan yang tiba-tiba dan signifikan dari arus listrik yang mengalir dalam sistem kendaraan. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti korsleting atau penggunaan perangkat listrik tambahan yang membutuhkan daya tinggi. 

Kondisi ini bisa menjadi tekanan yang berlebihan bagi sekring motor, yang dirancang untuk menanggulangi arus normal, dan jika terjadi lonjakan yang berlebihan, sekring motor akan memutus aliran listrik untuk mencegah kerusakan yang lebih serius pada sistem listrik kendaraan.

2. Korsleting atau Hubungan Pendek

Korsleting atau hubungan pendek terjadi ketika dua kawat atau sirkuit listrik yang berbeda bersentuhan secara langsung atau tidak sengaja. Hal ini membuat arus listrik mengalir melalui jalur yang tidak semestinya dan menyebabkan lonjakan arus yang bisa merusak komponen-komponen dalam sistem. Sekring motor mendeteksi gangguan ini dan dengan cepat memutus aliran listrik untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.

3. Kebocoran Arus

Kebocoran arus dapat terjadi ketika ada kebocoran dalam sistem listrik, seperti kabel yang terkelupas atau terputus, koneksi yang longgar, atau komponen listrik yang rusak. Arus listrik yang mengalir melalui jalur yang tidak semestinya karena kebocoran ini dapat memicu pemutusan sekring motor untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.

4. Kualitas Sekring yang Buruk

Kualitas sekring yang buruk atau sudah terlalu lama digunakan juga dapat menyebabkan sekring motor sering putus. Sekring yang sudah aus atau rusak dapat menjadi lebih rentan terhadap lonjakan arus atau kebocoran arus, yang pada akhirnya dapat mengakibatkan pemutusan aliran listrik yang tidak diinginkan.

5. Overloading

Overloading terjadi ketika penggunaan perangkat listrik tambahan melebihi kapasitas maksimum yang ditangani oleh sekring motor. Ini bisa terjadi ketika pengguna memasang perangkat tambahan yang memerlukan daya listrik yang tinggi tanpa memperhitungkan kapasitas sekring. 

Overloading ini dapat membuat sekring motor putus secara berulang, karena sekring berusaha untuk melindungi sistem listrik dari terlalu banyak arus yang mengalir melaluinya.

Baca Juga: Komponen Sistem Kemudi Sepeda Motor yang Perlu Dipahami

Dapat disimpulkan bahwa sekring motor merupakan salah satu komponen kritis dalam sistem listrik kendaraan bermotor. Fungsi utamanya adalah untuk melindungi sistem listrik dari lonjakan arus yang berlebihan, korsleting, atau kebocoran arus yang dapat mengakibatkan kerusakan serius bahkan risiko kebakaran. Oleh karena itu, menjaga sekring motor agar berfungsi dengan baik sangat penting untuk keselamatan dan kinerja kendaraan secara keseluruhan.

Meskipun ukurannya kecil, peran sekring motor sangat penting dalam menjaga integritas sistem listrik kendaraan. Selain itu, bagi kamu yang sedang mencari kendaraan yang andal dan apa adanya, Ikuti lelang mobil atau lelang motor di Balai Lelang Otomotif JBA Indonesia. JBA Indonesia menawarkan platform lelang yang transparan dan menyediakan berbagai pilihan kendaraan bermotor dengan harga yang kompetitif.

Jika kamu juga ingin menjual kendaraan lama, titip jual kendaraan mobil atau motor di JBA Indonesia. Prosesnya mudah, cepat, dan aman, sehingga kamu tidak perlu bingung lagi dalam menjual kendaraan. Dengan JBA Indonesia, kamu bisa mendapatkan kendaraan impian melalui lelang yang terpercaya atau menjual kendaraan lamamu dengan lebih mudah.